[Review: Book] 1Q84; Menjahit Potongan Puzzle
Sekarang tahun 1Q84.
Ini adalah dunia sejati, tak ada keraguan akan hal itu.
Tapi di dunia ini, ada dua bulan menggantung di langit.
Di dunia ini, takdir dua manusia, Tengo dan Aomame berkelindan erat.
Masing-masing dengan caranya sendiri terlibat dalam sesuatu yang mengundang bahaya.
Dan di dunia ini, tampaknya tak ada cara untuk menyelamatkan keduanya.
Sesuatu yang dahsyat sedang bergerak.
Judul: 1Q84 (Jilid 1)
Pengarang: Haruki Murakami
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tahun terbit: Mei 2013
Halaman: 516
Pertama tau buku ini dari Instagram; reseller toko-toko buku online kebanyakan menawarkan buku ini dalam katalognya. Saya kira judulnya IQ 84, tapi ternyata 1Q84 (yang dibaca Ichi Kyu Hachi Yon, pelesetan 1984 karena Q dan 9 dalam bahasa Jepang pengucapannya sama) hahaha. Tertarik karena pengarangnya orang Jepang--Haruki Murakami, tapi sepertinya bukunya dikenal baik di ranah internasional. Pasti ada "sesuatu", saya pikir. Saya niat nabung buat beli buku berbahasa Inggris ini (karena buku impor harganya suka nyelekit, hiks) tapi pas saya main ke Togamas--ternyata sudah ada versi terjemahannya! Awalnya agak ragu kalau mau beli novel terjemahan, karena takut terjemahannya malah jelek dan maksa (kayak terjemahan The Hunger Games). Tapi ternyata terjemahannya bagus. Jadilah saya beli novel ini seharga Rp72.250 setelah diskon. Yah, lumayan daripada mesti baca yang bahasa Inggrisnya sampai beratus-ratus halaman.
Buku ini memiliki dua pemeran utama--Aomame dan Tenggo--yang diceritakan secara terpisah dalam babnya masing-masing, tanpa saling mengenal satu sama lain. Aomame adalah wanita berusia 29 tahun, dan berprofesi sebagai, kasarnya, pembunuh bayaran. Sementara Tengo adalah guru bimbel dan penulis lepas yang akhirnya diajak berkomplot oleh editor kenalannya, Pak Komatsu, untuk "menulis ulang naskah orang lain" yang nantinya akan menyetir kehidupannya kepada Fuka-Eri, gadis misterius penderita disleksia berusia 17 tahun yang berhubungan dengan "Orang Kecil".
Membaca buku ini seperti menghubungkan titik-titik. Segala kejadian yang dialami Aomame maupun Tengo, meski diceritakan secara terpisah, sebenarnya berkesinambungan. Dunia mereka seakan-akan "berubah"--Aomame yang sangat teliti dan punya ingatan yang kuat punya "lubang-lubang" dalam memori di otaknya--ketika ia tidak bisa mengingat suatu kejadian yang terjadi di luarnya. Aomame yakin bahwa ia tinggal di dunia paralel. Masih tahun 1984, tetapi bukan 1984 yang seharusnya. Maka Aomame menjulukinya dengan 1Q84--Q singkatan dari question mark--dunia yang penuh tanda tanya. "Lubang-lubang" dalam memori Aomame tersebut sedikit demi sedikit terkuak dari kejadian yang dialami Tengo. Entah apa dan bagaimana hubungan antara Aomame dan Tengo nantinya, sampai akhir jilid 1 saya masih belum bisa menyimpulkan. Yang pasti, potongan-potongan puzzle yang ditulis Murakami dalam setiap babnya bisa membuat saya penasaran pake banget.
Ini buku Murakami yang pertama saya baca. Dan saya cukup puas dengan perkenalan pertama ini. Gaya penulisannya mendetail dan pace-nya agak lambat. Di sini ada unsur erotisnya juga (meski tidak separah buku George RR Martin), jadi sebisa mungkin saya baca novel ini setelah magrib setelah shaum, haha. Mungkin untuk orang-orang yang biasanya baca teenlit atau metropop, buku ini agak aneh. Tapi karena saya memang suka sci-fi dan segala berbau dunia pararel, novel ini seperti rumput hijau di gurun Sahara (ea) dan novel ini juga mengingatkan saya kepada novel yang saya baca semester lalu, The Time Machine. Hubungan atara kaum Eloy dan Morlocks bisa dibilang mirip dengan komune-komune yang ada di novel 1Q84 ini. Misalnya, komune Sakigake hampir mirip dengan bangsa Morlocks. Dan mereka "beternak" kaum Eloy untuk dimakan--seperti orang-orang luar yang ditarik masuk ke komune tersebut untuk diambil manfaatnya.
Bagian lain yang saya suka adalah bagian fantasinya. Di sini dikatakan bahwa di tahun 1Q84, ada dua bulan yang menggantung di langit. Dan ketika bulan bersinar menyinari permukaan bumi, ketika orang-orang terlelap, Orang-Orang Kecil keluar dari mulut seseorang, dan, apa, merajut? Entahlah Orang Kecil itu seperti apa, semacam liliput mungkin. Tapi saya yakin mereka nggak akan selucu the smurfs -_-
Sooo, tinggal baca jilid dua dan tiga. Jilid dua sudah ada di Gramedia, jilid tiga sepertinya masih belum diterjemahkan. And to all sci-fi lovers... read this. :)
1Q84 di B&B memang mahal, teh, karena tiga buku dijadiin satu, kan? Huhu pengen yang itu tapi gak kesampaian. Beli terjemahannya aja deh. T_T
BalasHapusNgomong-ngomong, Murakami memang gitu, teh. Kalo selesai baca bukunya pasti memang masih ada pertanyaan-pertanyaan yang gak terjawab...