Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Damri, si cupid antara aku dan rumah.

Gambar
take me home-- Jujur, sebelum kuliah di Unpad, saya belom pernah naik Damri. Naik bis pun, ya bis pariwisata yang full AC dengan jok supernyamannya. Nggak pernah saya ngerasain yang namanya pasedek-sedek di bis. Pas pertama kali pulang ke Bandung, saya memberanikan diri naik Damri karena kalo naik angkot, selain ribet lantaran mesti ganti angkot 3 kali, ya boros ongkos juga. Waktu itu saya pulang berdua sama Intan. Kami berdua sama-sama orang Bandung dan clueless soal rute bis. Begitu ada Damri lewat, kami langsung naik tanpa memperdulikan jurusannya. Saya kalem-kalem aja soalnya Damri-nya ber-AC dan joknya enakeun . Tapi ternyata... Damri-nya lewat tol. Dan bukan lewat tol Buahbatu, tapi lewat tol Moh. Toha... dimana saya, sebagai orang Bandung yang seharusnya nggak buta arah, malah gak tau arah jalan pulang -_- Untungnya pak kenek yang baik hati bilang bakalan lewat Buahbatu—tempat kekuasaan saya! Hahaha! Akhirnya turunlah saya di perempatan Bubat—ninggalin Intan yang k

Perempuan; samakah derajatnya?

Gambar
Tempo hari lalu si Dika tiba-tiba curhat soal dosennya yang beropini soal kesetaraan antara lelaki dan perempuan. Kata dosen tersebut, lelaki itu payah karena nggak bisa ngurusin anak, beres-beres rumah, masak ini-itu sekaligus berkarir juga. Jadi, suaminya itu diremehkan karena nggak se-multitasking dia. Kami berdua nggak ngerti dan nggak setuju sama apa yang diomongin beliau. Padahal, perempuan ya perempuan, punya karakteristik, punya peran sendiri. Saya jadi keinget omongan guru sosiologi saya waktu SMA dulu, Bu Mimin. Beliau bilang lelaki dan perempuan itu sederajat. Tapi bukan berarti bahwa perempuan punya hak dan kewajiban yang sama dengan lelaki. Seorang perempuan punya perannya sendiri, pun lelaki. Perbedaan itulah yang menunjukkan kesederajatan antara lelaki dan perempuan. Saya emang nggak begitu ngerti apa maksud beliau, tapi karena asupan teori seperti itulah yang membuat saya berpikir bahwa lelaki dan perempuan itu memang diciptakan sedemikian beda untuk saling meleng