Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Dilan

Aku mau review novel Dilan. Sebenernya bukan review, tapi mau cerita aja. Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990 , dan Dilan 2, dia adalah Dilanku tahun 1991 , yang dikarang oleh Pidi Baiq yang namanya terpampang di dinding kolong jembatan di Jalan Asia Afrika. Dilan, oh Dilan. Dilan bukan siapa-siapa. Dia cuma tokoh fiksi, tapi bikin temen saya bilang "aku naksir Dilan!" padahal dia sendiri laki-laki. Yang perempuan apa lagi, siapa juga yang gak mau sama Dilan. Seenggaknya, punya temen seasik Dilan bakalan seru. Karena bisa dimintain uang sama Wati, hehehe. Padahal mungkin Dilan juga suka nganjuk gorengan di warung Bi Eem. Oh ya, Dilan juga banyak disirikin laki-laki lain karena Dilan jago gombal, tapi gombalannya gak pernah bikin geli. Dilan, kelas dua SMA. Atau tiga, entahlah. Muncul pertama kali di bab pertama, di kota Bandung, di sebuah SMA negeri di Jalan Buahbatu. Mungkin di SMA 8, atau mungkin di SMA 22. Entahlah. Dilan anak berandalan, tapi dia sayang bunda.

I need to write.

Kalau dilihat di arsip, kelihatan banget kalau frekuensi saya menulis semakin ke sini semakin berkurang. Tahun ini saya hanya post berapa tulisan coba? Tiga? Empat? Sigh. Lalu saya pun lihat-lihat tulisan saya yang dulu-dulu. Betapa memalukannya tulisan-tulisan tersebut, sampai ada beberapa yang saya hapus. Tapi ada juga yang saya simpan, kebanyakan yang isinya kenangan, atau yang isinya hasil ngegalau. Biasanya, setelah ngegalau, kebijakan saya naik 1%. Dan tulisan-tulisan maha galau bin lebay itu lah yang terkadang bikin saya bangkit lagi. Haha, lucu.  An old self, telling you to do something.  Iya juga, sih. Nulis = mikir. Nulis = mengingat. Tulisan = pengingat. Kayaknya saya harus mulai banyak nulis lagi-- to keep myself sane .